Kamis, 15 Mei 2014

Tulisan 3 B.inggris Bisnis 2



Otto Skorzeny - The Most Dangerous Man in Europe


Otto Skorzeny



12 Juni 1908 - 5 Juli 1975

My knowledge of pain, learned with the sabre, taught me not to be afraid. And just as in dueling when you must concentrate on your enemy's cheek, so, too, in war. You cannot waste time on feinting and sidestepping. You must decide on your target and go in.
Otto Skorzeny


Perwira Waffen-SS legendaris, Otto Skorzeny adalah salah satu tokoh paling eksentrik di Perang Dunia II. Pria yang seakan haus ketegangan dan kecanduan akan bahaya ini memiliki karir militer yang dipenuhi intrik dan petualangan yang penuh resiko dan menuntut keberanian yang luar biasa.

Skorzeny adalah orang yang bertanggung jawab atas penyelamatan Benito Mussolini di sebuah penginapan di puncak gunung di Italia. Dia adalah orang yang berada di balik penculikan anak Miklos Horthy, yang mengakibatkan Raja Hungaria tersebut terpaksa menuruti keinginan Jerman. Dia adalah dalang di balik kekacauan internal pasukan Sekutu pada saat Penyerangan Ardennes. Dia adalah orang yang membuat komandan tertinggi Sekutu, Dwight D. Eisenhower tidak dapat beranjak dari markasnya di Versailles pada saat pekan Hari Natal tahun 1944 untuk menghindari pencobaan pembunuhan. Di akhir perang, Skorzeny menyerah kepada pihak Sekutu, hanya untuk melarikan diri beberapa tahun setelah penangkapannya.

Prestasinya sesudah Perang Dunia II mereda juga luar biasa. Dia menjual jasanya sebagai kontraktor perang kepada Amerika Serikat dan Uni Soviet semasa Perang Dingin. Dia bekerja sebagai penasehat untuk pemerintahan Peron di Argentina dan membuat organisasi khusus yang bertujuan membantu rekan sejawatnya saat Perang Dunia II dalam menghindari pengadilan militer. Dia juga dikabarkan memiliki koneksi khusus dengan IRA ( Irish Revolutionary Army ). Dia juga menciptakan sebuah organisasi paramiliter yang berkedok sebagai konsultan keamanan, yang sebenarnya adalah sebuah agensi untuk merekrut dan mengorganisir tentara bayaran demi membantu rezim - rezim fasis di seluruh dunia.

Berikut ini adalah sekelumit kisah dari seorang tentara bengis nan pemberani yang dijuluki "Pria Paling Berbahaya di Eropa."


I. The Scarface Commando
Otto Skorzeny lahir di Vienna, Austria pada tanggal 12 Juni 1908. Dia lahir di keluarga kelas menengah yang terhitung cukup mampu di saat itu. Tumbuh besar bersama keluarga yang punya sejarah militer panjang, Skorzeny sering berpartisipasi dalam pertandingan anggar saat dia sedang memangku pendidikan sebagai mahasiswa teknik di sebuah universitas di Vienna.

Skorzeny mendapatkan luka codet panjang di pipi kirinya dalam sebuah pertandingan anggar. Dalam tradisi, luka yang didapatnya dalam pertandingan seperti ini adalah sebuah tanda kehormatan. Luka ini akhirnya menjadi ciri khasnya yang terkenal bersama dengan kumis tipi serta tubuh bongsornya yang kurang lebih setinggi 1,9 meter. Dengan tubuh yang sangat tinggi dan kekar, sosoknya sangat mengesankan, namun di satu sisi, mengancam.

Muak dengan depresi ekonomi yang berlangsung di Austria, Skorzeny akhirnya bergabung dengan Partai Nazi Austria pada tahun 1931. Pada tanggal 12 Maret 1938, Skorzeny memimpin sekelompok pemuda Austria dan berhasil memimpin mereka untuk menyelamatkan Presiden Austria, Wilhelm Miklas dari sebuah percobaan pembunuhan saat aneksasi Jerman atas Austria. Hal ini menarik perhatian Ernst Kaltenbrunner, ketua SS Austria. Skorzeny pun akhirnya bekerja di bawah Kaltenbrunner.

Invasi Jerman ke Polandia menandai awal dari Perang Dunia II di Eropa. Skorzeny pun menyatakan niatnya untuk bergabung dengan Luftwaffe, angkatan udara Jerman. Sayangnya, Skorzeny yang memang sempat beraspirasi untuk menjadi pilot dan punya pengalaman khusus dalam mengoperasikan pesawat terbang pun ditolak karena tinggi badannya yang tidak cocok, serta umurnya yang sudah terhitung terlalu tua untuk menjadi seorang pilot pesawat tempur.

Skorzeny pun akhirnya ditransfer ke angkatan darat Jerman. Dari sini, ia memulai karirnya sebagai Divisi Pertama SS, "Leibstandarte Adolf Hitler", sebuah pasukan elit yang bertugas sebagai bodyguard untuk sang Fuhrer, Adolf Hitler. Setahun kemudian, dia pun dipindahkan ke divisi SS yang lain, "Das Reich" dengan pangkat letnan dua.

Karena latar belakang pendidikannya sebagai insinyur, Skorzeny juga diangkat menjadi petugas teknis yang bertugas untuk mengawasi peralatan tempur divisinya. Dia terhitung cukup ahli dalam tugasnya ini, namun caranya yang tidak wajar sering membuatnya mendapat masalah. Dia tidak ragu untuk mencuri suku cadang dari divisi lain.

Skorzeny sempat berpartisipasi dalam pertempuran di Prancis dan Belanda, namun peran yang ia dapat cenderung minor. Di Yugoslavia, Skorzeny berhasil mencetak prestasi gemilang saat resimennya dikirim untuk menumpas pemberontak yang telah mengulingkan Pangeran Paul Karadjordjevic karena kedekatannya dengan Adolf Hitler pada tanggal 26 Maret 1941. Tiga hari setelah invasi berlangsung, Skorzeny berhasil menangkap lima puluh empat tentara dan perwira Yugoslavia.

Di bulan Juni 1941, Skorzeny berpartisipasi dalam Operasi Barbarossa, fase pertama dari invasi Jerman ke Uni Soviet. Dia membawahi sejumlah teknisi yang nantinya akan ditugaskan untuk mengambil alih bangunan penting milik Partai Komunis Rusia pada seusai Moskwa, ibukota Rusia berhasil dikuasai oleh Jerman seusai Invasi Moskwa yang terjadi pada bulan Oktober 1941. Dia juga diperintahkan oleh Hitler untuk mengambil alih pintu air kanal Moskwa-Volga dan menggunakannya untuk mengubah Moskwa menjadi danau buatan. Misi - misi tersebut pun terpaksa dibatalkan, karena pasukan Uni Soviet berhasil menahan serangan pasukan Jerman, dan mendorong mereka keluar dari daerah luar Moskwa.

Dalam sebuah pertempuran, Skorzeny terkena pecahan peluru yang ditembakkan oleh artileri Katyusha milik Uni Soviet di kepalanya yang mengakibatkan luka yang cukup serius. Dia pun dibawa ke pos medis terdekat, dan mendapatkan pertolongan pertama. Meski keadaannya melemah, Skorzeny menolak untuk mundur, dan memilih untuk tetap bertempur. Selang beberapa jam, keadaan Skorzeny pun semakin kritis, dan dia pun terpaksa dievakuasi dari medan perang. Usai dievakuasi, Skorzeny pun dikirim kembali ke Vienna untuk menjalani pengobatan. Atas keberaniannya, dia dianugerahkan medali Iron Cross.

Sembari menunggu keadaannya pulih kembali, Skorzeny bekerja sebagai staff teknis dalam Waffen-SS di Berlin. Selama masa pemulihannya ini, Skorzeny menghabiskan waktu luangnya untuk mempelajari taktik perang unkonvensional secara ekstensif. Setelah berdiskusi dengan rekan seangkatannya berkenaan dengan hal ini, Skorzeny pun mengajukan proposal kepada atasannya untuk membentuk sebuah pasukan khusus dengan taktik perang yang unik.

Skorzeny berargumen, lewat pengalamannya di Rusia, bahwa pasukan Jerman pada awal peperangan berhasil melaksanakan banyak taktik perang yang inovatif, namun perlahan, seiring berjalannya waktu, merosot menjadi sekedar perang adu jumlah yang dilancarkan hingga pihak lawan kelelahan dan kehabisan sumber daya. Skorzeny pun menawarkan solusi atas hal ini, yakni lewat proposalnya yang menawarkan pembuatan pasukan khusus dengan metode perang unkonvesional, lewat sabotase dan spionase untuk menimbulkan kekacauan di dalam tubuh pasukan musuh.

Proposalnya akhirnya diangkat pada bulan April tahun 1943. Skorzeny dipanggil oleh Walter Schellenberg, kepala intelejen luar negeri SS setelah mendapatkan dari Kaltenbrunner yang kini menjabat sebagai ketua SS-Reichssicherheitshauptamt, kelompok polisi rahasia Jerman. Schellenberg menyatakan bahwa Waffen-SS sedang membutuhkan seorang perwira yang bisa ditugaskan untuk melakukan berbagai misi rahasia. 

Kaltenbrunner mengenal Skorzeny semenjak masa sebelum perang dimulai. Dia mengetahui dengan jelas dedikasi Skorzeny, keberaniannya serta loyalitasnya kepada Reich Ketiga. Kaltenbrunner pun tahu bahwa Skorzeny adalah orang yang paling tepat untuk mendapatkan peran ini. Skorzeny pun dengan senang hati menerima tawaran tersebut dan dia pun diberikan kuasa atas SS Friedenthal. Beranggotakan tiga ratus personil. unit ini pun diganti namanya menjadi 502nd SS Jaeger Batallion. Setiap anggotanya dituntut untuk pandai berenang, menggunakan parasut, serta memiliki pengetahuan yang dalam seputar senjata api, bahan peledak dan artileri. Mereka juga harus mengetahui cara mengoperasikan mobil, sepeda motor, perahu hingga lokomotif dan pesawat terbang.

II. Operation Francois - A Shaky Start
Misi pertama 502nd Jaeger Battalion dilaksanakan pada musim panas tahun 1943. Unit ini diterjunkan ke Iran untuk bernegosiasi penduduk setempat sehingga diharapkan dapat membantu Jerman dengan menyabotase suplai yang dikirimkan oleh Amerika Serikat dan Inggris kepada Uni Soviet. Operasi ini dinilai gagal oleh Skorzeny, yang saat itu masih ada di Jerman untuk melatih pasukan baru, karena seiring berjalannya waktu, suplai yang dibutuhkan pasukan semakin besar, sementara pengirimannya tak kunjung datang. Penduduk setempat juga tidak semakin tidak menunjukkan niat untuk membantu Jerman. Dikatakan, pasukan Jerman membawa sejumlah sogokan berupa emas untuk membujuk para penduduk setempat untuk membantu mereka, namun di saat sogokan sudah tidak mengalir ke mereka, para penduduk setempat akhirnya memilih untuk berpihak pada pasukan Sekutu.

Meski 502nd Jaeger Battalion mengawali karir mereka dengan hasil kerja yang buruk, hal yang luar biasa telah menanti mereka di masa depan. Selagi pasukannya sedang melaksanakan Operasi Francois di Iran, Skorzeny dipanggil oleh sang Fuhrer sendiri, Adolf Hitler.

III. Operation Oak - The Rescue of Il Duce
Adolf Hitler, yang sedang berada di Wolfsschanze atau Sarang Serigala, sebuah markas militer Jerman di Rastenburg, Prusia Timur mendapatkan berita yang membuatnya geram. Sekutunya, Benito Mussolini, Il Duce, diktator Italia, baru saja digulingkan oleh pengikutnya sendiri. 

Rakyat Italia sudah jengah terhadap diktatornya yang megalomania. Dalam empat tahun, Italia kehilangan banyak putranya di medan perang dan wilayah jajahannya di Afrika Utara dan Afrika Timur. Sisilia, sebuah pulau yang cukup besar di selatan Italia akhirnya dikuasai oleh pihak Sekutu dan invasi Sekutu ke Italia pun tak terelakkan.

Pada tanggal 25 Juli 1943, beberapa minggu seusai Invasi Sekutu ke Sisilia, Dewan Agung Fasisme Italia berencana untuk menggulingkan Mussolini dan Pietro Badoglio terpilih untuk menggantikan posisinya sebagai kepala pemerintahan Italia. Mussolini sendiri pun ditangkap atas perintah Raja Victor Emmanuel III. Penggulingan Mussolini berjalan cepat dan tanpa pertumpahan darah. 

Kejadian ini pun membuat Hitler cemas. Penangkapan Mussolini bisa saja mengakibatkan Italia memilih untuk berdamai atau bahkan berpihak pada lawan. Pihak Italia tahu bahwa Jerman akan mengirimkan pasukan khusus untuk menyelamatkan Mussolini, sehingga mereka menyembunyikan Mussolini dengan hati - hati dengan memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain di Italia.

Hitler pun memanggil Skorzeny dan lima pemimpin pasukan khusus lain selain Skorzeny ke Sarang Serigala. Skorzeny yang belum pernah bertemu langsung dengan sang Fuhrer adalah perwira yang memiliki pangkat terrendah. Hitler pun menanyakan dua pertanyaan ke setiap dari mereka. Pertanyaan tersebut adalah:

1. Apakah kau familiar dengan Italia?
2. Bagaimana pendapatmu akan Italia?

Pertanyaan pertama dijawab Skorzeny dengan kata "Iya", karena di tahun 1935, dia pernah berbulan madu bersama istrinya di Italia. "Saya adalah orang Austria, Fuhrer," adalah jawaban atas pertanyaan kedua Hitler. Skorzeny tahu bahwa Hitler yang juga orang Austria tentu mengenal jelas permusuhan yang mendarah daging antara Austria dan Italia yang semakin parah saat Perang Dunia I.

Puas mendengar jawaban Skorzeny, Hitler membubarkan kelima perwira lain selain Skorzeny, lalu memberitahukan berita yang baru saja ia dapatkan kepada Skorzeny. Dia dan 502nd Jaeger Batallion pun ditugaskan untuk menyelamatkan Mussolini sebelum ia diserahkan kepada pihak Sekutu, bagaimanapun caranya.

Sumber : 
http://www.kaskus.co.id/thread/5102752c8127cfb87d00000c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar